Korban Tewas di Tempat Uji Coba Rudal di Rusia Sedang Buat ‘Senjata’ Baru
Divianews.com | Moskow – Kepala Badan Nuklir Rusia mengonfirmasi lima korban tewas di tempat uji coba rudal di Kota Nenoska, Arkhangelsk, Rusia merupakan para ilmuwan. Kelimanya disebutkan sedang membuat ‘senjata’ baru.
“(Hal) Terbaik untuk ingatan mereka adalah pekerjaan lebih lanjut kami pada senjata baru,” kata kepala Rosatom Alexei Likhachev seperti dikutip AFP, Senin (12/8/2019).
“Kami sedang memenuhi tugas ibu pertiwi, keamanannya akan terjamin terjamin,” tambahnya.
Sebelum terjadi ledakan, lima ilmuwan yang tewas itu sedang mengembangkan ‘senjata baru’ dan bersumpah untuk melanjutkan pengujian rudal meskipun terjadi ledakan.
Kecelakaan itu terjadi pada Kamis (8/8) saat pengujian mesin roket propelan cair di tempat uji coba rudal. Rosatom mengatakan kecelakaan itu terjadi ketika sebuah rudal sedang diuji pada platform lepas pantai di wilayah Arkhangelsk yang jauh di utara.
“Bahan bakar meledak dan ledakan menghempas staf ke laut,” katanya.
Ledakan tersebut dilaporkan sempat memicu kenaikan level radiasi nuklir untuk waktu singkat. Otoritas di kota Severodvinsk, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari lokasi uji coba, menyatakan level radiasi sempat naik sebentar usai ledakan terjadi.
Dalam pernyataan yang dirilis usai insiden itu terjadi, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut level radiasi ‘normal’ dan tidak ada bahasa emisi akibat ledakan itu. Otoritas kesehatan setempat juga menyatakan tidak ada anggota masyarakat yang terdampak.
“Tidak ada kontaminasi radioaktif,” tutur seorang juru bicara otoritas wilayah Arkhangelsk, yang menjadi lokasi uji coba, kepada AFP. (red)