Divianews.com | Palembang – Ketua FPTI Sumsel, Beni Hernedi melaporkan, bahwa pada Porwil di Bengkulu nanti Sumsel mengirimkan 14 atlet panjat dinding. Pihaknya juga sudah melakukan pelatda mandiri, walau masih banyak keterbatasan.

“Kami mohon juga perhatian dari KONI Sumsel, karena hingga saat ini belum tahu apakah ada pelatda. Apalagi Porwil tinggal satu bulan lagi dan ini juga untuk persiapan PON XX Papua,” kata Beni pada audensi dengan FPTI Sumsel, di ruang tunggu Gubernur Sumsel, Kamis (3/10).

Wakil Bupati Muba ini menuturkan, dengan tersedianya venue sport climbing yang bertaraf internasional, maka FPTI Sumsel mengusulkan ke depan mohon kepada gubernur untuk memberi dukungan penyelenggaraan sebagai tuan rumah kejuaraan tingkat internasional (Asia dan dunia).

“Tapi pasca-angin puting beliung beberapa waktu lalu, membuat atap dinding panjat ada yang rusak, hingga mengganggu atlet untuk latihan. Kita juga memohon bantuan gubernur agar bisa membangun sport climbing park di tengah Kota Palembang dan gubernur secara lisan menyetujui,” urainya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan, cabang olahraga (cabor) terlebih cabor unggulan wajib melakukan pemusatan latihan daerah (pelatda), menjelang Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatra, di Bengkulu 3 November 2019 mendatang.

“Akan saya cek dulu pelatda, karena pelatda ini wajib, apalagi untuk cabor unggulan,” kata Herman Deru.

Respon dari gubernur tersebut, setelah mendengar langsung apa yang disampaikan Ketua Umum FPTI Sumsel, Beni Hernedi dan pengurus lainnya, bahwa para atlet sport climbing Sumsel sejauh sudah melakukan pelatda mandiri.

“Terkait persiapan Porwil, ini juga menyangkut persiapan PON XX Papua, maka untuk prestasi PON harus dilihat dari hasil Porwil dulu. Saya ingin potensi menang (panjat dinding Sumsel) itu tinggi, FPTI harus mengirim atletnya semaksimal mungkin,” ungkap dia.

Herman Deru melanjutkan, untuk pembinaan atlet panjat dinding Sumsel jangka panjang, memang harus dibutuhkan bapak angkat. “Saya sepakat (bapak angkat) itu, tolong Asisten I (Akhmad Najib) catat itu. Saya mendukung itu, silakan FPTI Sumsel mengajukan usulan rencana dan skema dimaksud,” ujar dia.

Bahkan, mantan Bupati OKU Timur dua periode itu secara lisan menegaskan, mempersilakan menggunakan lahan di area Stadion Madya Bumi Sriwijaya, untuk mendirikan tower panjat dinding, agar bisa lebih menarik minat masyarakat.

“Ya saya ingat dulu, ada tower panjat dinding di sport hall. Memang panjat tebing ini olahraga beda, belum terlalu familiar seperti sepak bola.Makanya kita butuh ekstra sosialisasi. Kalau untuk pembangunan dinding panjat, bisa di wilayah Stadion Madya Bumi Sriwijaya,” tegasnya.

Herman Deru juga tak lupa mengapresiasi FPTI Sumsel yang sudah mengharumkan nama bangsa dan daerah. Nah, untuk menjaga prestasi itu butuh keseriusan, apalagi untuk mempertahankannya.

“Kalau untuk kerusakan venue panjat dinding di Jakabaring yang masih mengganggu, saya tak termonitor. Karena selama ini saya mendengar hanya membran di kolam renang venue aquatic saja. Kalau di venue panjat dinding masih ada yang rusak nanti kita tindaklanjuti,” tukasnya. (adi)