Divianews.com | Palembang  – Sesuai  dengan tujuan nomor 13 pada Sustainable Development Goals (SDGs), bahwasannya Pemerintah harus mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dalam rangka mencapai tujuan nasional yaitu penanganan perubahan iklim pada tahun 2030 nanti. Telah ditetapkan 5 target yang diukur melalui 8 indikator, target-target tersebut terdiri dari pengurangan risiko bencana (PRB), pengurangan korban akibat bencana, serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun Non Pemerintah.

Untuk mewujudkan tujuan SDGs nomor 13 yaitu penanganan perubahan iklim di daerah Kelurahan Talang Jambe Kota Palembang,  Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II melalui Depot Pengisian Pesawat Udara Sultan Mahmud Badaruddin (DPPU SMB) II, bekerjasama dengan Pemerintah Desa Kelurahan Talang Jambe, telah membentuk Satgas Pemuda Karang Taruna Tajam sebagai garda terdepan didalam menangani bencana alam seperti Karhutla (kebakaran hutan dan lahan), banjir, ataupun Covid-19 di wilayah Desa Sugiwaras Kelurahan Talang Jambe sejak awal tahun 2020 lalu.

Guna mempertajam kemampuan dan pengetahuan para anggota Satgas dalam penanganan bencana Karhutla, pada hari selasa tanggal 23 Februari 2021, Pertamina memberikan pelatihan kepada 12 orang anggota Satgas Pemuda Tajam di area rawan Karhutla Desa Sugiwaras, tentang tata cara teknik bagaimana memadamkan api dengan menggunakan 2 metode, metode pertama menggunakan APAR, dan metode kedua menggunakan alat sederhana yaitu kain goni yang telah dibasuh air.

Junior  Supervisor HSSE & GA DPPU SMB II, Ahmad Apriyadi mengatakan, pemberian pelatihan dengan menggunakan 2 metode teknik pemadaman api ini diberikan kepada para 12 orang anggota Satgas, agar nanti pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di area tempat mereka tinggal, jika stakeholder yang biasa menangani terkendala waktu dan jarak untuk bisa sampai lokasi kejadian, para Satgas tersebut dapat menjadi pionir sementara dalam proses penanganannya, cara paling sederhana yang dapat mereka lakukan adalah dengan menggunakan metode penggunaan kain goni dan beberapa jenis kain serupa lainnya yang telah di basuh air, kemudian diletakan diatas titik api yang muncul pertama kali sehingga api tersebut dapat dipadamkan.

Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR II, Umar Ibnu Hasan menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan wujud perhatian Pertamina terhadap masyarakat di area Ring 1 Perusahaan untuk dapat mencegah dan menangani bencana kebakaran sedini mungkin agar terhindar dari kejadian kebakaran hutan dan lahan di lingkungan tempat mereka tinggal.

“Kegiatan ini juga berkontribusi untuk membantu Pemerintah dalam upaya  mendukung programnya melalui SDGs pilar lingkungan nomor 13 tentang penanganan perubahan iklim,” pungkas Umar. (adi)