Divianews.com | Bandung — “Di masa sekarang, keterlibatan para pemuda terutama mahasiswa dalam segala hal, mutlak diperlukan. Silahkan berkreatifitas dan berinovasi, tapi tempatkanlah semua itu dalam kerangka kecintaan kita pada NKRI. Tantangan kita sekarang makin rumit dan komplek, andalah sebagai mahasiswa yang harus bisa melihat semua persoalan sebagai peluang.”

Seperti rilis yang diterima divianews.com, sabtu (19/11) Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, menegaskan hal itu saat menyampaikan orasi ilmiah dalam ajang Milad Universitas Islam Bandung (Unisba), 15/11/2022 lalu. Acara yang digelar di kampus PTS terbesar di Bandung ini memang secara khusus menghadirkan Pandam III Siliwangi untuk tampil di hadapan jajaran civitas akademika Unisba.

“Yang dibutuhkan oleh negara saat ini adalah aksi nyata. Persoalan kita sudah begitu banyak, mari kita selesaikan bersama-sama sesuai bidang dan kepakaran masing-masing. Tak masalah anda bergerak di bidang apa, silahkan saja, terpenting semua diarahkan dan mengacu pada satu visi bersama yaitu NKRI dan didasari oleh landasan kuat pada Pancasila,” tegas Jenderal bintang II ini.

Mayjen Kunto yang selama ini terkenal dengan berbagai inovasi teknologi terapannya, juga mengharapkan agar para mahasiswa dan kalangan kampus untuk terus berinovasi dan bersinergi. Inovasi diperlukan, dan sinergi adalah ujung tombaknya.

“Inovasi dengan pendekatan teknologi sangat dibutuhkan, karena kita semua ada di wilayah itu sekarang. Jangan selalu jadi konsumen, jadilah produsen yang mendatangkan manfaat banyak bagi negara ini. Tetapi di atas semua itu, sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak mutlak pula harus dilakukan. Kita tak akan bisa apa-apa kalau berjalan sendiri, perlu kebersamaan dan jejaring yang kuat,” ujar Jenderal inovatif ini.

Atas dasar itulah, Kunto menegaskan bahwa kehadirannya di beberapa perguruan tinggi, termasuk Unisba adalah bagian dari membangun sinergi dan kolaborasi. “Lebih tepatnya adalah perlu Interopabiliti. Kami dari kalangan militer punya banyak kreasi dan inovasi, terutama teknologi tepat guna yang dirancang karena kebutuhan militer. Tetapi sebetulnya apa yang kami buat sangat mungkin dan sangat bisa dikolaborasikan dan kemudian mendatangkan manfaat bagi orang banyak. Karena itu, mari kita bangun sinergi,” ujarnya lagi.

Lebih lanjut ia menjelaskan seperti teknologi penjernih air yang bisa mengolah air laut menjadi air siap minum, teknologi penghemat BBM, teknologi pertanian dengan Bios 44, pemadam api, dan sebagainya. Semua itu sekarang dimanfaatkan militer untuk kegiatan pembinaan teritorial di masyarakat dan terbukti memang berhasil.

“Saya yakin, dunia kampus pasti memiliki berbagai inovasi sesuai bidangnya masing-masing. Jagonya IT, media massa, ekonomi kreatif, semua ada di dunia kampus. Mari kita kolaborasi dan kita sangat terbuka. Yakinlah, kalau kita punya niat yang sama untuk kebaikan rakyat, tentu apa yang kita kerjakan akan bisa berlangsung dengan baik,” tegas Pangdam yang terkenal ramah dan supel ini.

Sementara itu Prof Edi Setiadi, Rektor Unisba menyatakan sangat bangga dengan kehadiran Pangdam III Siliwangi ke kampus yang beralamat di Jalan Taman Sari Bandung ini.

“Selama ini kita sering agak ragu-ragu mengundang ataupun dialog dengan kalangan militer. Ternyata apa yang kita lihat, militer itu luar biasa. Mereka sudah punya dan sudah melakukan berbagai kegiatan dan inovasi yang langsung bisa dirasakan rakyat. Semua itu tentu menjadi inspirasi bagi dunia kampus dan kita siap berkolaborasi,” ujarnya. (red/yen)