Divianews.com | Palembang — Sebagai bentuk praktik mata kuliah yang diajarkan di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UIN Raden Fatah Palembang, dilangsungkan ajang Festival Komunikasi 2024 (FestKom), Minggu (26/05/24). Kegiatan yang menunjukkan kreatifitas mahasiswa ini digelar di atrium Opi Mall Jakabaring Palembang.

Salah satu suguhan menarik adalah ditayangkannya Drama Kolosal dengan kreasi modern, bertajuk Roro Mendut. Pagelaran drama ini merupakan bentuk praktik dari mata kuliah Komunikasi Antar Budaya yang diampu oleh Dr. Henny Yusalia, M.Hum. Tidak hanya itu ditampilkan juga Tari Mojang Priangan, Tari Toba, dan Tari Wonderland. Semua kreasi, penampilan, termasuk sarana prasarana merupakan kreatifitas mahasiswa.

“Alhamdulillh, mahasiswa sangat bersemangat dan mampu menerjemahkan berbagai materi perkuliahan dalam bentuk kreatifitas tersendiri. Di dalam kelas kita ajarkan mengenai esensi hubungan antar budaya, keragaman budaya, dan kemudian bisa dikreasikan oleh mahasiswa. Mereka telah mempersiapkan ini sejak 1 bulan lalu, dan hasilnya sangat kita apresiasi,” ujar Dr. Henny Yusalia.

Lebih lanjut, Henny juga menegaskan bahwa drama dan tarian yang ditampilkan bertujuan mempromosikan dalam bentuk lain tentang keindahan budaya Indonesia. “Sebuah harapan untuk lebih mencintai serta memgembangkan budaya kita sendiri.Tidak hanya dari segi tarian yang selama ini dikenal dengan tari tradisional, ternyata setelah dikreasikan ke unsur modern, justru lebih terlihat indah, menarik serta elegan. Ini adalah komunikasi tentang budaya,” ujarnya.

Ajang yang diselenggarakan di tengah-tengah pusat perbelanjaan di Palembang ini ternyata mampu menyedot perhatian pengunjung. Terbukti banyak pengunjung Mall yang berhenti dan ikut bersorak ketika adegan menunjukkan klimak tertentu.

“Ya kita apresiasi respon pengunjung. Itu jelas spontan sekali karena mereka melihatnya sambil jalan ke Mall, bukan karena diundang khusus,” ujar alumnus Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran ini.

Sementara itu, bagi mahasiswa sendiri merasakan betul esensi mata kuliah dan praktik yang mereka terapkan. “Kami sangat senang sekali. Usaha latihan dan persiapan yang kami lakukan sekitar 1 bulan lalu, akhirnya bisa berjalan lancar. Terpenting kami bisa semakin memahami tentang keragaman budaya dan bisa pula kami ekspresikan dalam bentuk metode-metode komunikasi tersendiri. Terimakasih tentunya kepada dosen pembimbing yang begitu intensif melatih dan membina,” ujar Suci Nur Karmila, mahasiswa Ilmu Komunikasi.

“Kita berharap dengan penampilan ini wawasan pengetahuan generasi muda, khususnya mahasiswa, bisa merasakan keindahan ragam budaya Indonesia. Indonesia sarat dengan budaya yang bernilai tinggi, penuh cinta, kasih sayang, kesetiaan dan kebersamaan. Dibanding pembelajaran di dalam kelas, mahasiswa akan lebih mampu merasakan esensinya dengan mempraktikkan langsung,” kata dosen spesialis Komunikasi Antar Budaya ini.

Sementara itu, Dekan FISIP UIN Raden Fatah, Prof. Izomiddin, MA, mengapresiasi pagelaran ini. “Antara teori dan praktik memang harus dikorelasikan. Ilmu komunikasi adalah ilmu praktis. Jadi ajang ini harus terus dilanjutkan, ditingkatkan mutunya, dan diperluas lagi. Semoga akan menjadikan mahasiswa terus menunjukkan kreatifitas mereka, ” ujarnya. (adi/rel)