Divianews.com | Palembang — Wakil Komandan Kodiklat TNI-AD Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo melakukan pemantauan lokasi penelitian pertanian di lahan pertanian di Desa Gelebak Dalam Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan guna memastikan sejumlah program yang dilakukan berjalan dengan baik.

Disela kegiatan tersebut, jenderal Bintang Dua ini menyampaikan, Gelebak Dalam ini merupakan Lab Ekologi, Sport dan Tourism sebagai sarana yang mewadahi generasi-generasi muda untuk mengaplikasikan keilmuannya sehingga punya Nilai dampak ekonomis.

Desa Gelebak Dalam sebelumnya merupakan daerah yang cukup sulit untuk mendapatkan pendampingan karena memang masyarakat menempuh jarak cukup jauh untuk mendapatkan keilmuan dalam mengelola lahan yang ada.

Hari ini kita kita lihat hasil dari inflementasi adik-adik kita, generasi muda termasuk petani, masyarakat dan penggemar, kemudian juga penghoby dan juga sampai kepada turunannya dan sebagai petani. Kita juga melihat perbandingan dari air yang asam, kita coba penuhi standarnya hingga ada nilai efisiensi,  dan kita coba dengan bibit yang biasa petani pakai  itu saja,” urai Kunto.

Ditegaskannya, saat ini yang dilakukan adalah pendampingan pembenahan struktur tanah dan air, sehingga lahan para petani sawah bisa produktif dan petani bisa merasakan dampak secara ekonomis dari lahan yang mereka tanami.

“Dari situ  Alhamdulillah dari lahan yang ada sudah bisa kita bisa jadikan ada perkebunan kemudian ada pertanian,” tambahnya

Media Meningkatkan Hasil Pertanian

Pada awalnya Pakai BIOS, lalu seiring dengan kebutuhan dan hasil kerjasama akademisi dan SMK, BIOS terus berkembang dengan beberapa turunan yang dapat digunakan para petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka, Seperti BIOS Neut, BIOS Growth

Lebih lanjut Kunto berharap setiap generasi memiliki temuan, sehingga nanti akan terpenuhi setiap yang dibutuhkan oleh para petani.

“ Disini kita jadikan buat interaksi satu sama lain, termasuk yang senior dan junior,” tegasnya.

Sebelumnya untuk diketahui, Lahan sawah petani seluas 60 hektar di Desa Gelebak Dalam, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan sedang dilakukan treatment air dan tanah terhadap kadar asam air (PH) persawahan menggunakan Bios 44PH Neut guna menjawab persoalan kesuburan dan masa tanam padi.

Sejauh ini masa tanam padi di desa Gelebak Dalam hanya satu kali dalam setahun, diharapkan melalui program ini, masa tanam padi bisa menjadi tiga kali dalam setahun.

“Harapannnya melalui program ini menag itu ya, kita kita sedang berjuang menuju kesana,” pungkas. (adi)