Sir Paul McCartney, Foto: REUTERS/Aaron Josefczyk

Divianews.com | Jakarta — The Beatles yang sudah bubar puluhan tahun lalu tak pernah lekang dari kepala musisi Paul McCartney.  Sampai-sampai saat tidur, ia bermimpi band asal Inggris itu reuni.

Kini hanya tersisa dua mantan personel The Beatles, McCartney yang dulu memainkan bas dan Ringo Starr yang bertugas menggebuk drum. Dua personel lain, John Lennon dan George Harrison, sudah meninggal sejak lama.

“Sebagai musisi, kalian jadi sering bermimpi di studio atau di panggung, sedang saya sering memimpikan mereka,” kata McCartney kepada BBC Radio Scotland yang dilansir Ace Showbiz.

McCartney melanjutkan, “Pagi hari lalu, saya terbangun dan saya memimpikan George, dan itu sangat bagus. Saya merasa George adalah rekan kecil saya, dia yang paling muda dalam band.”

Harrison sang gitaris, meninggal di usia 58 tahun pada 2001 karena kanker paru-paru. Jasadnya dikremasi dan abunya disebar sesuai dengan ajaran agama Hindu.

Sementara Lennon meninggal karena ditembak oleh Mark David Chapman pada 1980. Kala itu ia dan istrinya, Yoko Ono, sedang berada di gerbang apartemennya di Manhattan.

“Begitulah cara saya bertemu dengan John dan George akhir-akhir ini. Jadi The Beatles reuni, dalam kepala saya. Meski sedih, hal yang penting adalah kebahagiaan mengenal mereka. Saya sangat merindukan mereka,” kata McCartney.

Pria 76 tahun itu mengaku selalu menyesali bahwa dirinya tidak pernah melakukan reuni The Beatles kala Lennon masih hidup. “Sangat menyenangkan bila bisa rujuk dengan The Beatles. Orang-orang selalu bertanya bagaimana, tetapi kami tidak bisa. Menyedihkan sekali, itu tidak akan terjadi,” ujarnya.

The Beatles bubar pada tahun 1970. Setelahnya, setiap personel merilis karya solo, beberapa di antaranya masih saling berkolaborasi. Selama bermusik sejak 1960-an, The Fab Four telah merilis 13 album.

Keempat pria asal Liverpool ini kerap disebut sebagai band legendaris abad ini. Bukan hanya sekadar band, The Beatles adalah agen pengubah dunia yang meninggalkan warisan besar, termasuk melalui peristiwa penembakan yang menewaskan John Lennon. Kejadian itu kerap disebut sebagai salah satu tragedi terbesar di dunia musik, menyebabkan setidaknya tiga orang penggemar memutuskan bunuh diri. (red)