Divianews.com | Palembang — Kapolda Sumsel Irjen Pol. Prof. Dr. Eko Indra Heri S., MM menghadiri acara Pembukaan Kegiatan Pembinaan Personel Polri Guna Penanggulangan dan Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi T.A. 2020 Polda Sumsel di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Kamis  (22/10).

Dalam sambutannya Kapolda mengatakan bahwa menjadi ironi tersendiri bagi aparat penegak hukum yang harusnya menegakkan aturan dan hukum malah terlibat dalam Radikalisme dan Intoleransi sungguh sangat disayangkan.

“Untuk itulah hari ini kita akan mendapatkan pencerahan menyangkut hal tersebut karena radikalisme dan intoleransi bukan hanya melibatkan masyarakat biasa saja akan tetapi sudah sampai melibatkan aparat penegak hukum, Kita sangat riskan menangani permasalahan – permasalahan personel yang menyangkut hal ini dan ini jangan dianggap sepele,” tandasnya

Permasalahan agama atau pembinaan rohani tolong jangan sampai diabaikan, memang persoalan agama ini kembali ke individu masing – masing akan tetapi kita juga wajib memberikan pembinaan agar para personel tidak melenceng dan terjerumus dalam paham radikalisme dan intoleransi tersebut yang akan memberikan dampak yang sangat membahayakan bagi dirinya maupun orang lain.

Lakukanlah komunikasi dengan baik jadilah tempat atau wadah serta pendengar yang baik agar para personel yang memiliki permasalahan dapat menceritakan permasalahannya tersebut dan tidak lari ke hal – hal negatif atau melenceng dari koridor yang semestinya. Zaman milineal seperti ini dengan berbagai macam perubahan /pemikiran, dimana dahulu mungkin pimpinan dilayani oleh bawahan akan tetapi saat ini pemimpin lah yang memikirkan dan melayani bawahannya.

“Ibarat kita menanam sebuah pohon, kita tanam dan kita tinggalkan saja tanpa kita rawat dan kita siram tanpa kita tengok apakah bisa tumbuh?. Begitulah perumpaan terhadap personel kita yang butuh perhatian dan komunikasi yang baik agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan baik terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” urainya

Diharapkan apabila nantinya ditemukan berbagai macam keganjilan atau kecurigaan yang mengarah kepada kedua paham tersebut untuk segera ditindak lanjuti dan mencari tahu kebenerannya serta secepat mungkin memberikan informasi terkait permasalahan tersebut agar sesegera mungkin dapat diantisipasi dan dicegah supaya tidak meluas yang akan menimbulkan keresahan dimasyarakat dan menimbulkan gangguan kamtibmas diwilayah masing – masing.

“Semoga pertemuan hari ini dapat dimanfaatkan untuk saling berkomunikasi dan berkoordinasi agar terciptanya situasi yang kondusif diwilayah sumsel,” jelasnya. (adi)