Komandan Kodim 0430/Banyuasin Letkol Arh Alfian Amran

Divianews.com | Banyuasin — Bertempat di Desa Gelebak Dalam Kec. Rambutan Kab. Banyuasin, Komandan Kodim 0430/Banyuasin Letkol Arh Alfian Amran. didampingi Danramil 430-03/Mariana Kapten Kav Suherman dan Kepala Desa Gelebak Dalam, Hendri Sani meninjau lahan yang akan dijadikan petak percontohan sawah menggunaan Bios 44, Selasa (19/2/2019).

Dandim 0430/Banyuasin mengatakan, bahwa area sawah seluas 2,5 hektar yang disiapkan Kades Gelebak Dalam ini akan ditanami padi yang diberi mikro organisme Bios 44 yang merupakan hasil temuan Team Korem 044/Gapo dibawah pimpinan Kolonel Inf Kunto Arif Wibowo, S.IP. saat itu, Bios 44 merupakan cairan ajaib yang mampu membuat tanah menjadi subur.

“Selain sebagai bahan yang mampu mengurai mikro organisme menjadi bahan pupuk, Bios 44 merupakan perpaduan beberapa mikro organisme yang disatukan, yang memiliki banyak manfaat dibidang pertanian, perikanan dan bahkan bermanfaat dibidang peternakan dan tidak berbahaya bagi tumbuhan, hewan maupun manusia”, terang Dandim.

Bios 44 ini mampu memperkecil hingga menutupi rongga-rongga lahan gambut, sehingga lahan gambut tidak mudah terbakar, karena di Kab. Banyuasin memiliki lahan gambut sangat luas dan rentan sekali dengan kebakaran lahan hutan, maka Dandim 0430/Banyuasin merasa perlu mengajak masyarakat menggunakan dan memanfaatkan tekhnologi pertanian yang diciptakan oleh Team Korem 044/Gapo yaitu dinamakan dengan Bios 44 dilahan miliknya.

Begitu juga pihak pengusaha perkebunan yang berada di Sumsel untuk ikut serta andil dalam pencegahan Karhutla melaui penaburan Bios 44, karena Bios 44 merupakan salah satu cara yang efektif mencegah dan mengantisipasi Karhutla yang dimulai dari sedini mungkin saat musim penghujan, Setelah disiramkan ke lahan gambut cairan Bios 44 akan berkembang hingga menutupi rongga-rongga gambut, dan Bios 44 akan lebih mudah berkembang jika kondisi gambut masih dipenuhi air.

Dandim 0430/Banyuasin juga menjelaskan, alasan kenapa Bios 44 sebaiknya ditaburkan pada saat ini (musim penghujan), karena Bios 44 akan berproses dan terurai dengan baik dan sempurna.

“Sehingga pada awal musim kemarau rongga-rongga tanah akan tertutup rapat, hal ini sangat efektif mencegah menjalarnya api kelahan yang lainnya sehingga tidak mudah terbakar”, katanya.

Lanjut Dandim, mengatakan Komandan Korem 044/Gapo saat ini Kolonel Arh Sonny Septiono juga telah memerintahkan kepada Dandim jajarannya untuk fokus melanjutkan program yang digagas pendahulunya untuk mengembangkan Bios 44 di wilayah Sumsel, sehingga dari sekarang mempersiapkan dan mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada musim kemarau (diperkirakan antara Juni s.d September). Dengan adanya persiapan dari saat ini, tentunya akan meringankan tugas kita saat musim kemarau.

“Dapat juga membantu masyarakat petani meningkatkan hasil pertaniannya dengan biaya murah dan hasil melimpah, sudah berulang kali diuji cobakan bahwa dengan menggunakan Bios 44 petani dapat menghasikan padi antara 7 hingga 8 ton per hektar. dan ditempat yang sama dengan menggunakan pupuk kimia hasil padi yang diperoleh hanya 6,5 s.d 7 ton, begitupun dengan petani tambak ikan, dengan menaburkan Bios 44 air payau dan asin dapat menetralkan PH-nya menjadi 7, sehingga ikan-ikan dapat berkembang dengan sehat dan cepat”, terang Letkol Alfian.

Program penyebaran Bios 44 di lahan gambut Sumatera Selatan merupakan upaya pencegahan Karhutla, ide yang cemeralang ini digagas oleh mantan Danrem 044/Gapo terdahulu Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.IP. yang saat ini menjabat Danrem 032/Wirabraja Padang kemudian terus dikembangkan baik di dalam negeri hingga keluar negeri. (dva)