Divianews.com | Palembang — Tim BIOS 44 Kembali melaksanakan kegiatan pemetaan lahan beberapa petani di Desa Gelebak Dalam, Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan yang akan join untuk di teratment PH air dan tanah guna menuju masa tanam 3 kali dalam setahun.

Pilot Project BIOS 44 Mia Kunto Arief Wibowo saat melakukan pemetaan dan melakukan pengukuran kadar PH Air serta tanah menyampaikan bahwa hari ini pihaknya melakukan pemetaan lahan sawah pasang surut.

Sejauh ini ada 45 hektar lahan petani yang selama ini masih menggunakan sistem pertanian pasang surut bersumber dari sungai Ogan Komering dalam melaksanakan aktivitas pertanian.

“ Hari ini kita melakukan pemetaan sawah petani yang selama ini bergantung dengan sistem pasang surut air sungai Ogan Komering, dan akan menggunakan teknik metode dari bios 44 neut,” urai Mia, jumat (24/05).

Dijelaskan Mia, setelah dilakukan pengecekan, PH tanahnya masih berkisar antara 7 dan 6, jadi ini masih termasuk tinggi.

“ Jadi kita menunggu air surut terlebih dahulu barang sehari dua hari, lalu baru kita akan melakukan treatment, dan  yang pertama mungkin akan dilakukan adalah menggunakan bios 44 PH Neut.  Ini butuh waktu untuk menetralisir tanah dan air,” tambahnya.

Untuk pengaplikasiannya hanya membutuhkan waktu antara 6 sampai 10 detik,  sudah sudah akan berubah PH-nya, dan kemudian mesti dicek keesokan harinya apakah PH-nya sudah memenuhi syarat atau belum. Baru  dilakukan tindakan selanjutnya.

 “ Upaya ini kita lakukan untuk mewujudkan upaya menambah masa tanam padi petani menjadi 3 kali dalam setahun dari sebelumnya hanya 1 kali dalam setahun,” tegas Mia.

Sejauh ini tambah Mia, kendala yang dihadapi adalah masalah kadar air dan tanah, serta musim hujan serta pengaturan sistem pengairan, sehingga kedepan program yang akan dilakukan dapat berjalan dengan baik. (adi)