BI Sumsel Gelar Capacity Building Wartawan: “Peran AI dalam Memperkuat Praktik Jurnalistik”
Divianbews.com | Palembang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sumatera Selatan menggelar kegiatan Capacity Building bagi wartawan ekonomi dan bisnis bertajuk “The Role of AI in Strengthening Journalistic Practices”, di Hotel Wyndham Palembang, Jumat (31/10).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kompetensi insan pers, khususnya dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk meningkatkan kualitas pemberitaan di sektor ekonomi dan bisnis.
Apresiasi untuk Wartawan Mitra BI
Kepala Kehumasan KPwBI Provinsi Sumsel, Utari Indriani, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para pemimpin redaksi dan jurnalis mitra yang selama ini berperan aktif dalam penyebarluasan informasi kebijakan Bank Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para Pemred dan rekan-rekan jurnalis yang telah menjadi mitra strategis dalam mendukung peliputan kebijakan Bank Indonesia. Loyalitas dan komitmen rekan-rekan selama ini menjadi bagian penting dalam membangun komunikasi publik yang konstruktif,” ujar Utari.
Utari menambahkan, perkembangan teknologi AI merupakan keniscayaan yang perlu disikapi secara positif oleh insan pers. Menurutnya, AI dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam mempercepat proses kerja jurnalistik tanpa menghilangkan peran utama manusia sebagai penulis sebuah berita.
“AI justru membuka peluang bagi jurnalis untuk meningkatkan kualitas pemberitaan—mulai dari verifikasi data, penelusuran referensi, hingga penyusunan naskah yang lebih akurat dan kontekstual. Namun, esensi dan tanggung jawab moral tetap berada di tangan jurnalis,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat ekosistem media yang tangguh dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta mendorong terbentuknya praktik jurnalistik yang berintegritas, cepat, dan berbasis data.
Perkembangan AI dalam Dunia Jurnalistik
Sesi diskusi menghadirkan narasumber dari kalangan editor media ekonomi nasional, yang memaparkan perjalanan pemanfaatan teknologi dalam dunia jurnalistik sejak era 1980-an hingga munculnya generative AI saat ini.
Dijelaskan, pada awal 2000-an algoritma mulai dikembangkan untuk pelaporan sederhana seperti hasil pertandingan olahraga dan prakiraan cuaca. Sementara pada periode 2010 ke atas, teknologi ini dimanfaatkan untuk menyaring data besar (big data), menganalisis tren ekonomi, serta membantu riset investigatif.
Kini, media global mulai bereksperimen menggunakan generative AI untuk membantu penulisan berita, penyusunan ringkasan, dan visualisasi data. Namun, setiap hasil keluaran AI tetap melalui proses editorial yang ketat guna menjaga akurasi dan integritas informasi.
AI sebagai Alat Pendukung, Bukan Pengganti
Dalam sesi berikutnya, narasumber editor Bisnis Indonesia Anisa Sulistiyo memaparkan berbagai aplikasi AI yang telah umum digunakan jurnalis, antara lain untuk riset isu (Google Trends dan Google News), transkripsi audio otomatis, pengecekan tata bahasa, hingga pembuatan grafik berbasis data ekonomi.
AI juga membantu jurnalis dalam menganalisis tren ekonomi, memvisualisasikan pergerakan inflasi, serta memetakan pertumbuhan kredit dari data yang dirilis lembaga keuangan seperti Bank Indonesia dan BPS.
“Teknologi ini mempercepat proses kerja redaksi, memperkuat konten dengan analisis data yang lebih dalam, sekaligus mendekatkan media dengan audiens melalui personalisasi konten,” ungkap narasumber.
Namun demikian, pemanfaatan AI juga menghadirkan sejumlah tantangan, seperti dilema etika, pelanggaran hak cipta, hingga risiko penyebaran disinformasi.
“Kita harus berhati-hati. AI mengambil sumber dari berbagai platform termasuk media yang memiliki hak cipta. Maka, pengawasan dan proses editorial tetap mutlak diperlukan agar tidak terjadi pelanggaran etika jurnalistik,” tambahnya.
Sinergi Media dan BI dalam Era Digital
Kegiatan Capacity Building ini merupakan bagian dari upaya KPw BI Provinsi Sumsel memperkuat sinergi dengan media massa dalam penyebarluasan informasi kebijakan ekonomi dan moneter yang kredibel.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para jurnalis dapat semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi digital tanpa kehilangan nilai-nilai dasar profesi jurnalistik: independensi, akurasi, dan integritas. (adi)

