Jauhkan Gen Z dari Politik Uang
Penulis: Ahmad Muhaimin, M.Si
Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UIN Raden Fatah Palembang
Divianews.com | Palembang — Menjelang Pilkada Serentak yang akan datang, kekhawatiran mengenai praktik politik uang kembali mencuat. Fenomena ini tidak hanya merusak integritas pemilu, tetapi juga memberikan contoh buruk bagi generasi muda, khususnya Generasi Z, yang sedang belajar memahami demokrasi dan partisipasi politik. Sangat penting bagi kita untuk mencegah praktik-praktik ini dan memberikan pendidikan politik yang sehat bagi mereka.
Mengapa Generasi Z Penting?
Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, merupakan generasi yang akan mendominasi populasi usia produktif dalam beberapa dekade mendatang. Mereka tumbuh dalam era digital, dengan akses informasi yang lebih luas dan cepat. Pendidikan politik yang mereka terima sekarang akan menentukan bagaimana mereka berpartisipasi dalam proses demokrasi di masa depan.
Sebagai generasi yang sangat terhubung dengan teknologi dan media sosial, Generasi Z memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam proses demokrasi. Mereka cenderung lebih kritis dan berani menyuarakan pendapat mereka. Namun, potensi ini dapat rusak jika mereka terpapar praktik-praktik politik yang tidak sehat, seperti politik uang.
Politik uang merusak proses demokrasi dengan mengalihkan fokus dari visi, misi, dan program kerja kandidat ke keuntungan finansial jangka pendek. Ketika Gen Z melihat praktik ini berlangsung, mereka bisa salah memahami esensi dari partisipasi politik. Mereka mungkin menganggap bahwa suara mereka dapat dibeli dan bahwa pemimpin yang terpilih tidak perlu memiliki integritas atau kompetensi, asalkan memiliki cukup dana untuk membayar.
Dalam jangka panjang, politik uang dapat menurunkan kualitas pemimpin yang terpilih. Pemimpin yang terpilih melalui politik uang cenderung lebih mementingkan pengembalian investasi mereka daripada kepentingan publik. Hal ini bisa berakibat pada korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, yang akhirnya merugikan masyarakat.
Pentingnya Pendidikan Politik yang Sehat
Pendidikan politik yang sehat harus menekankan pentingnya nilai-nilai demokrasi, seperti transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Generasi Z perlu diajarkan untuk memilih berdasarkan visi dan program kerja kandidat, bukan karena iming-iming materi. Keterlibatan aktif dalam diskusi politik, pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta partisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial dapat membentuk karakter politik mereka.
Pendidikan politik yang baik juga harus mencakup pemahaman tentang sejarah dan perkembangan politik di Indonesia. Generasi Z perlu memahami bagaimana perjuangan demokrasi di Indonesia, dari era kolonial hingga reformasi, agar mereka menghargai nilai-nilai demokrasi dan bertekad untuk menjaganya.
Selain itu, penting untuk mengajarkan Generasi Z tentang mekanisme pemilu yang bersih dan adil. Mereka perlu memahami prosedur pemilu, dari pendaftaran pemilih hingga penghitungan suara, agar mereka dapat mengawasi dan memastikan bahwa proses pemilu berjalan dengan baik.
Peran Orang Tua dan Pendidikan Formal
Orang tua dan institusi pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk pandangan politik Generasi Z. Orang tua dapat mulai dengan memberikan contoh yang baik, seperti tidak menerima atau memberikan uang dalam proses pemilihan. Sementara itu, institusi pendidikan dapat mengintegrasikan pendidikan politik dalam kurikulum, memberikan pemahaman yang mendalam tentang proses pemilihan, serta mendorong siswa untuk terlibat dalam organisasi dan kegiatan yang mendukung partisipasi politik yang sehat.
Sekolah-sekolah dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendukung partisipasi politik yang sehat, seperti simulasi pemilu, debat kandidat, dan diskusi panel. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang berharga bagi siswa.
Perguruan tinggi juga dapat berperan dengan mengadakan seminar, workshop, dan penelitian tentang politik uang dan dampaknya. Mahasiswa dapat dilibatkan dalam proyek-proyek penelitian yang bertujuan untuk mencari solusi bagi masalah politik uang.
Politik uang adalah ancaman serius bagi demokrasi di Indonesia. Menjelang Pilkada Serentak, kita harus bekerja sama untuk mencegah praktik ini dan memberikan pendidikan politik yang sehat kepada Generasi Z. Dengan demikian, kita dapat membangun masa depan politik Indonesia yang lebih transparan, akuntabel, dan berintegritas. Mari kita jadikan Pilkada Serentak sebagai momentum untuk memulai perubahan ini. Jangan biarkan Generasi Z kita dididik dengan politik uang. Ayo bersama-sama ciptakan pemilu yang bersih dan adil demi masa depan yang lebih baik.
Editor: Adi