Divianews.com | Jakarta — Generasi muda, khususnya Generasi Z (Gen Z), dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung sistem pertahanan negara berbasis semesta atau Sishankamrata. Hal ini disampaikan oleh Pangkogabwilhan I Letjen TNI Kunto Arief Wibowo yang gencar mendorong pendekatan pembangunan sumber daya manusia melalui inovasi, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta kebugaran jasmani yang unggul.

Melalui berbagai program di sejumlah daerah, Letjen Kunto menggalang semangat Gen Z untuk menjadi garda depan dalam menciptakan lingkungan hidup yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan. Pendekatan ini sejalan dengan arah kebijakan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) serta visi pembangunan nasional jangka panjang, Asta Cita.

“Pembangunan bangsa bukan hanya tentang infrastruktur, tapi juga pembangunan manusia yang kuat secara jasmani, tangguh secara ideologi, dan cakap secara teknologi,” ungkap Letjen Kunto, selasa (24/06/2025).

Apa itu Sishankamrata dan Mengapa Penting bagi Gen Z?

Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) adalah konsep pertahanan negara Indonesia yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional secara terpadu dan berkelanjutan. Berdasarkan Pasal 30 UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, sistem ini bersifat semesta, total, dan mandiri.

Letjen Kunto menjelaskan bahwa Gen Z merupakan “generasi potensi” yang harus dipersiapkan menjadi bagian penting dari komponen cadangan dan pendukung pertahanan negara. “Bela negara adalah hak sekaligus kehormatan. Gen Z harus mengambil peran, bukan sekadar menjadi penonton sejarah,” tegasnya.

Membangun Masa Depan Melalui Adaptasi dan Teknologi

Dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan nasional, Letjen Kunto mengedepankan strategi adaptasi, inovasi, dan kolaborasi antarsektor. Salah satu program unggulan yang dikembangkan adalah Battlefield Management System (BMS), sebuah sistem digital yang mendukung komando dan pengendalian militer secara real-time. Teknologi ini diharapkan melibatkan kontribusi generasi muda yang melek teknologi.

Sejalan dengan itu, peningkatan kebugaran jasmani melalui pembinaan olahraga berbasis DBON juga menjadi perhatian, sebagai bentuk investasi terhadap generasi penerus bangsa yang sehat dan siap menghadapi tantangan zaman.

Implementasi Nyata Sishankamrata di Era Modern

Sishankamrata terdiri dari tiga komponen utama:

  • Komponen Utama: TNI sebagai ujung tombak pertahanan.
  • Komponen Cadangan: Warga negara dan sumber daya yang telah dilatih untuk memperkuat komponen utama.
  • Komponen Pendukung: Warga negara dan sumber daya yang siap mendukung pertahanan nasional meskipun tidak tergabung dalam komponen cadangan.
  • Implementasi Sishankamrata meliputi pendidikan bela negara, pelatihan kemampuan pertahanan masyarakat, hingga peningkatan kesiapan nasional menghadapi ancaman militer dan non-militer seperti siber, ideologi, terorisme, dan separatisme.

Kolaborasi dan Tantangan

Kunto menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor — mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga sosial budaya — untuk mengintegrasikan nilai-nilai bela negara ke dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mengajak Gen Z untuk lebih sadar akan tantangan global dan mengambil peran aktif dalam pembangunan bangsa.

“Bersama kita bisa membangun semua aspek kehidupan, demi melawan bentuk penjajahan baru di era digital dan informasi. Jangan ragu untuk jadi bagian dari solusi bangsa,” ucapnya.

Tanggung Jawab dan Kehormatan Bela Negara

Sishankamrata bukan hanya tanggung jawab militer, melainkan juga amanat kebangsaan yang harus diemban oleh seluruh rakyat Indonesia. Keikutsertaan Gen Z menjadi kunci dalam keberhasilan sistem ini — bukan hanya sebagai penerus bangsa, tetapi sebagai pelindung masa depan NKRI.

Editor: Adi