Divianews.com | Lubuk Linggau – BIOS44 Integrated Farm yang terletak di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, telah menjadi contoh sukses penerapan pertanian terpadu dengan mengusung konsep zero waste atau tanpa limbah.

Dikelola secara profesional oleh tim BIOS44 dan dibimbing langsung oleh Flona Indonesia, farm ini terus berkembang dan menunjukkan potensi besar dalam menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan produktif.

Integrasi Pertanian dan Peternakan untuk Keberlanjutan

Konsep utama yang diterapkan di BIOS44 Integrated Farm adalah integrasi pertanian dan peternakan dalam satu sistem yang saling mendukung. Sistem ini menghasilkan tanaman pangan, seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya, di satu sisi, dan hewan ternak, seperti ayam, kambing, sapi, dan ikan, di sisi lainnya. Kedua sektor ini bekerja bersama-sama, menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan.

“Di Bios44 Integrated Farm, pertanian dan peternakan berjalan berdampingan, saling menguntungkan,” ujar drh. Kania Rifa Iradatya, CEO Flona Indonesia yang juga memimpin langsung bimbingan di BIOS44 Integrated Farm. Rabu (19/02).

Ia menambahkan bahwa keberhasilan integrasi ini terlihat jelas pada bagaimana setiap sektor saling mendukung, di mana hasil pertanian digunakan sebagai pakan ternak, dan kotoran hewan ternak diolah menjadi pupuk organik untuk menyuburkan tanah.

Konsep Zero Waste: Memanfaatkan Setiap Sumber Daya

Salah satu keunggulan utama dari BIOS44 Integrated Farm adalah penerapan konsep zero waste atau tanpa limbah yang efektif. Limbah yang dihasilkan dari satu sektor tidak dibuang begitu saja, tetapi dimanfaatkan kembali sebagai sumber daya bagi sektor lainnya. Misalnya, kotoran hewan ternak tidak menjadi sampah, melainkan diolah menjadi pupuk organik yang memperkaya tanah pertanian. Sebaliknya, sisa-sisa tanaman yang dihasilkan dari pertanian digunakan sebagai pakan ternak, sehingga meminimalkan limbah dan menciptakan sistem yang efisien.

“Konsep zero waste ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga membantu menjaga keberlanjutan ekosistem farm. Dengan memanfaatkan setiap potensi yang ada, kami memastikan bahwa setiap bagian dari farm ini bekerja dengan optimal dan berkelanjutan,” kata drh. Kania saat turun langsung ke area pertanian terpadu di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Ekosistem yang Saling Mendukung dan Berkelanjutan

Integrasi antara pertanian dan peternakan di BIOS44 Integrated Farm menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Tanaman yang tumbuh di lahan pertanian tidak hanya menghasilkan pangan tetapi juga memberikan manfaat tambahan, seperti membantu menyaring udara dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk kehidupan. Di sisi lain, hewan ternak memberikan pupuk alami melalui kotoran mereka yang memperkaya tanah, menciptakan hubungan timbal balik yang bermanfaat bagi seluruh ekosistem.

“Siklus yang terbentuk antara tanaman dan ternak di farm ini menciptakan sistem yang sangat efisien dan ramah lingkungan. Kami dapat menghasilkan pangan, memperbaiki kualitas tanah, dan menjaga keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan,” lanjut drh. Kania.

Potensi Pengembangan dan Wisata Edukasi

Dengan sistem yang telah terbukti efektif, BIOS44 Integrated Farm menunjukkan potensi besar untuk berkembang lebih jauh. Tidak hanya menjadi model pertanian berkelanjutan, tetapi farm ini juga berpotensi menjadi destinasi wisata edukasi yang memperkenalkan konsep pertanian ramah lingkungan kepada masyarakat luas. Melalui pendekatan ini, pengelola berharap dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan.

“Kami sangat percaya bahwa sistem pertanian terpadu yang kami terapkan di sini bisa menjadi contoh bagi banyak daerah di Indonesia. Selain itu, kami juga ingin membuka farm ini sebagai tempat wisata edukasi di mana masyarakat dapat belajar langsung tentang bagaimana mengelola pertanian yang berkelanjutan,” ujar drh. Kania dengan penuh harapan.

Kesimpulan: Menjadi Model Pertanian Berkelanjutan

Bios44 Integrated Farm membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, pertanian dan peternakan dapat berjalan selaras, menguntungkan, dan berkelanjutan. Melalui penerapan konsep zero waste dan integrasi yang efektif antara pertanian dan peternakan, farm ini tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tetapi juga memberikan manfaat positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Dengan potensi yang dimilikinya, Bios44 Integrated Farm menjadi model yang dapat diadopsi untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

“Kami berharap dengan keberhasilan ini, lebih banyak pihak yang terinspirasi untuk mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan di tengah tantangan global yang ada,” tutup drh. Kania. (adi)