Bios 44 Integrated Farm di Glebak Dalam, Wujudkan Pertanian dan Peternakan Berkelanjutan Berkonsep Zero Waste
Divianews.com | Palembang – BIOS44 Integrated Farm yang terletak di Glebak Dalam, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi bukti nyata penerapan konsep pertanian dan peternakan berkelanjutan dengan prinsip zero waste.
Dikelola oleh sekelompok anak muda berbakat dan dibimbing oleh tim BIOS44 serta Flona Indonesia, farm ini semakin berkembang dan terus menunjukkan potensi besar dalam menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan produktif.
Konsep Zero Waste Diterapkan secara Efektif
Menurut drh. Kania Rifa Iradatya, CEO Flona Indonesia yang juga sekaligus memimpin bimbingan di BIOS44 Integrated Farm, inti dari keberhasilan farm ini adalah penerapan konsep zero waste yang mengedepankan pemanfaatan semua limbah yang ada dalam ekosistem pertanian dan peternakan mereka.
“Bios Integrated Farm menciptakan siklus ekologi yang harmonis, produktif, dan ramah lingkungan,” ujar drh. Kania , kamis (20/02). Dengan memanfaatkan limbah dari kedua sektor – pertanian dan peternakan – sistem ini berhasil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sambil menjaga keberlanjutan produksi.
Integrasi Pertanian dan Peternakan yang Saling Mendukung
Bios Integrated Farm berhasil mengintegrasikan pertanian dan peternakan dalam satu sistem yang saling mendukung dan memperkuat. Tanaman yang dibudidayakan di lahan pertanian mereka meliputi sayuran, buah-buahan, serta tanaman pangan lainnya. Sementara itu, di sektor peternakan, mereka membudidayakan berbagai jenis hewan ternak seperti ayam, kambing, sapi, dan ikan.
Kedua sektor ini tidak hanya berjalan berdampingan tetapi juga saling memberikan manfaat yang signifikan. Hasil dari pertanian, seperti sisa tanaman, digunakan untuk pakan ternak, sementara kotoran hewan ternak diolah menjadi pupuk organik yang meningkatkan kualitas tanah. Dengan cara ini, semua limbah yang dihasilkan dimanfaatkan kembali secara maksimal, menciptakan sistem yang efisien dan bebas limbah.
Siklus Ekologi yang Berkelanjutan
Dalam sistem ini, tanaman tidak hanya berfungsi sebagai penghasil pangan tetapi juga berperan dalam menyaring udara dan menghasilkan oksigen. Sebaliknya, hewan ternak memberikan kontribusi berupa pupuk yang memperkaya tanah, menciptakan keseimbangan yang saling menguntungkan. Siklus ini membantu menjaga kelangsungan hidup ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan yang sehat pada setiap komponen di dalamnya.
“Dengan mengintegrasikan berbagai sektor ini, kami menciptakan ekosistem yang saling terkait dan saling mendukung. Ini adalah model yang tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi juga menjamin keberlanjutan jangka panjang,” tambah drh. Kania.
Potensi Pengembangan dan Wisata Edukasi
Bios Integrated Farm memiliki potensi besar untuk terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi terkini dalam bidang pertanian dan peternakan. Model pertanian terpadu ini tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi perekonomian lokal. Dengan pendekatan yang tepat, farm ini diharapkan dapat menjadi contoh untuk pengembangan sistem pertanian terpadu di Indonesia.
Selain itu, BIOS44 Integrated Farm juga berpotensi menjadi destinasi wisata edukasi, di mana masyarakat bisa belajar langsung tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam praktik pertanian sehari-hari.
Inspirasi untuk Pertanian Berkelanjutan di Indonesia
Keberhasilan BIOS44 Integrated Farm menjadi contoh inspiratif bahwa pertanian dan peternakan dapat berjalan selaras dalam satu ekosistem yang ramah lingkungan. Konsep zero waste yang diterapkan di sini menunjukkan bahwa pengelolaan yang bijak dan pemanfaatan limbah secara optimal tidak hanya akan menghasilkan produk berkualitas tetapi juga bermanfaat bagi keberlanjutan alam.
Melalui upaya ini, BIOS44 Integrated Farm turut menginspirasi masyarakat dan sektor pertanian Indonesia untuk lebih peka terhadap pentingnya praktik pertanian berkelanjutan, terutama di tengah tantangan perubahan iklim dan ancaman kelestarian alam. Inovasi seperti ini diharapkan bisa menjadi model yang dapat diterapkan di banyak daerah, dengan dampak positif yang luas bagi lingkungan dan ekonomi Indonesia.
“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, kita dapat menciptakan pertanian yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan,” pungkas drh. Kania. (adi)
