Pemkab Lahat Dukungan Penuh untuk Kemerdekaan Palestina dalam Peringatan Hari Santri
Divianews.com | Lahat — Pemerintah Kabupaten Lahat menyatakan dukungan penuh bagi kemerdekaan rakyat Palestina saat peringatan Hari Santri Nasional yang berlangsung di Bumi Seganti Setungguan, Rabu (22/10). Ribuan warga mengikuti long march dari jalan protokol menuju Lapangan Eks MTQ sejauh sekitar 1.500 meter sambil mengibarkan bendera raksasa bertuliskan Indonesia–Palestina.
Bupati Lahat, H. Bursah Zarnubi, didampingi Wakil Bupati Widia Ningsih, Bupati Empat Lawang DR H. Joncik Muhammad, unsur Forkopimda, tokoh nasional, serta pejabat daerah memimpin aksi yang berlangsung khidmat itu. Menurut Bursah, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
“Ini merupakan bentuk dukungan penuh serta kepedulian kepada rakyat Palestina yang ingin merdeka, dan tidak lagi dijajah Negara Zionis Israel yang telah membuat sengsara ratusan juta warga negeri para nabi,” ujar Bursah Zarnubi.
Bupati menegaskan kekejaman yang dialami warga Palestina — termasuk pembantaian terhadap anak-anak dan warga tak berdosa — menjadi alasan moral bagi Pemkab Lahat untuk bersuara. Peringatan Hari Santri, kata dia, menjadi momen pemberian dorongan moral dan spiritual agar perang berakhir dan perdamaian tegak.
Bursah juga mengaitkan pentingnya Hari Santri sebagai penghormatan kepada ulama dan pejuang yang melahirkan semangat perjuangan bangsa. Ia menyebutkan bahwa peringatan ini berkesinambungan dengan nilai-nilai kebangsaan dan kewajiban mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Melalui Hari Santri Nasional inilah kita memberikan dorongan moral, spiritual maupun lainnya. Sehingga tidak ada lagi perang dan hidup damai,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Bursah mengingat pengalaman panjang hubungan solidaritas internasional dengan Palestina. Ia menyinggung kisah dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia dan menilai dukungan terhadap kemerdekaan Palestina adalah bentuk kepedulian kemanusiaan dan konsistensi bangsa.
Bupati juga menceritakan inisiatif panitia yang dipimpin Parisman dan sekretaris Marwan Ardiansyah yang beberapa waktu lalu meminta dukungan untuk penyelenggaraan aksi kemanusiaan membela rakyat Palestina, yang menurut Bursah telah berlangsung sekitar 77 tahun.
“Selama 77 tahun hampir satu juta orang terbunuh. Untuk itu hari ini Kabupaten Lahat memberikan informasi kepada dunia bahwa Palestina ada di hati,” ujar Bursah.
Aksi long march dan pembentangan bendera raksasa itu menjadi simbol solidaritas masyarakat Lahat—dari tokoh daerah hingga warga biasa—yang menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan dan penindasan. Bursah menutup sambutannya dengan seruan agar bangsa terus mendoakan dan memperjuangkan kemanusiaan.
“Istri kehilangan suami, suami kehilangan istri, bahkan anak-anak kehilangan orang tua. Kita terus berjuang untuk membela mereka dari penindasan pemerintahan Zionis,” tegasnya.
Peringatan Hari Santri di Kabupaten Lahat tahun ini sekaligus menegaskan posisi pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam solidaritas kemanusiaan internasional, serta niat untuk terus mengupayakan perdamaian melalui dorongan moral, spiritual, dan aksi nyata.(Lili)

