Divianews.com | Tanjungpinang — Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, secara resmi memulai langkah transformatif untuk menyulap kawasan pertanian binaan di Dompak, Tanjungpinang, menjadi sebuah destinasi agrowisata edukatif dan produktif.

Aksi ini ditandai dengan pelepasan ratusan burung dan penebaran benih ikan, yang menjadi simbol dimulainya “kehidupan baru” bagi lahan yang sebelumnya hanya berfokus pada hasil panen.

 Visi Tegas: Lahan Dompak Tak Sekadar Tempat Tanam

Di tengah udara sejuk dan kabut tipis Dompak pada Senin (3/11), Jenderal bintang tiga tersebut menyatakan visi tegasnya: kawasan Dompak harus lebih dari sekadar lahan tanam.

“Kita ingin kawasan ini tidak hanya menjadi lahan tanam, tetapi juga menjadi ruang wisata dan pembelajaran bagi masyarakat,” ujar Letjen Kunto, sambil secara simbolis menabur sekitar 2.000 ekor bibit ikan (lele, mas, dan gurami) ke kolam pertanian.

Lahan seluas beberapa hektare ini merupakan hasil kerja keras dan gotong royong Pangkogabwilhan I bersama masyarakat dan kelompok tani setempat. Beragam komoditas subur ditanam, mulai dari semangka, cabai, tomat, mentimun, nenas, pepaya, hingga aneka pohon buah seperti mangga dan mentoah.

Agrowisata Edukatif: Belajar Langsung dari Petani

Konsep agrowisata yang diusung Letjen Kunto dirancang untuk memberikan pengalaman alam yang segar dan edukatif. Pengunjung, mulai dari anak sekolah hingga keluarga, nantinya dapat:

 * Menikmati pemandangan hijau lahan hortikultura.

 * Belajar langsung cara menanam dan memanen.

 * Mengenal lebih dekat kehidupan dan proses kerja petani.

“Harapan kita, anak-anak sekolah, keluarga, dan masyarakat luas bisa datang ke sini. Mereka bisa belajar, berwisata, sekaligus menikmati hasil bumi yang segar,” tambahnya lugas.

Menjaga Keseimbangan Ekosistem dengan Kunang-Kunang

Selain aspek pertanian dan edukasi, Letjen Kunto juga menekankan pentingnya keseimbangan ekosistem. Aksi pelepasan ratusan burung ke udara bebas dan penebaran ikan di kolam menjadi penanda kawasan tersebut harus hidup dan seimbang.

Bahkan, ia memiliki rencana unik untuk menambah daya tarik:

 * Menebar kunang-kunang di malam hari untuk menciptakan suasana agrowisata yang magis dan alami.

Petani Sambut Antusias: Lahan Biasa Jadi Destinasi Baru

Para petani binaan, yang sebelumnya telah sukses memanen komoditas seperti semangka (Pak Agus) dan tomat (Pak Katimun), menyambut rencana ini dengan antusiasme tinggi.

 “Kami sangat senang, lahan yang dulu biasa saja sekarang bisa jadi tempat wisata. Mudah-mudahan makin banyak orang datang dan petani juga bisa belajar banyak hal,” ungkap Pak Agus, bangga melihat lahan garapannya akan menjadi destinasi wisata baru.

Letjen Kunto Arief Wibowo lebuh lanjut berharap, model pengembangan pertanian terpadu di Dompak ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain. “Semoga agrowisata Dompak ini menjadi contoh bahwa pertanian bisa indah, produktif, dan membawa manfaat luas bagi masyarakat,” tutupnya. (adi)