Polres OKU Timur Ungkap Sejumlah Kasus
Divianews.com | OKU Timur — Kapolres OKU TIMUR, AKBP Erling Tangjaya, beberkan kasus lama saat konferensi pers yang digelar di halaman Mapolres OKU Timur bersama awak media,Selasa (18/02/2020).
Menurutnya kasus tersebut sudah sekian lama terjadi sejak tahun 2014, serta terkait kasus Tanjung Kukuh yang sebagian besar sudah terungkap dari tahun 2018 lalu, namun belum diketahui bahwa ini pelakunya dan rangkaian kejadian perampokan ini ada di salah satu kades.
Terungkap Seorang Kepala Desa di Kabupaten OKU Timur menjadi dalang dari sejumlah perampokan yang terjadi sejak tahun 2014 di sejumlah wilayah. Sedikitnya 8 kasus perampokan diotakinya bersama adik kandungnya dan sepupudan ditangkap dua orang rekannya yang tergabung dalam komplotan.
Adalah Elwani (43) pria yang tercatat sebagai Kepala Desa Melati Agung, Kecamatan Semendawai Timur, OKU Timur ini terungkap kedoknya saat satu-persatu gerombolan perampok kawannya mulai diciduk.
AKBP Erlin TangJaya saat komprerensi pers didampingi ,Kasat Reskrim M Ikang beserta Wakapolres dan Anggota lainnya menyampaikan.
’’ jika Elwani adalah otak di balik sejumlah perampokan yang terjadi di Kabupaten OKU Timur dan beberapa kota lain di Sumatera-Selatan. Kalau perampokan di OKU Timur dapat dipastikan dilakukan oleh dia dan kawanannya.” kata Kapolres di hadapan wartawan.
Ditegaskannya yang tercatat ada 5 kasus perampokan dalam laporan Polres yakni, pada Agustus 2014 di Desa Melati Jaya Kecamatan Semendawai Timur, 30 Juni 2015 di Desa Karang Menjangan, Semendawai Timur, 13 Oktober 2015 di Desa Tegal Sari Kecamatan Belitang 2, 17 Februari 2016 di Desa Karang Menjangan Semendawai Timur, 29 November 2016 di Desa Tanjung Kukuh Kecamatan Semendawai Barat.
“Dari total 11 pelaku pada perampokan di Desa Tanjung Kukuh itu, 6 tersangka lain sudah ada yang tertangkap dengan kasus serupa tapi di lokasi berbeda. Ada tersangka Eko Riyadi, Misgiyanto, Gusti Komang Sujana dan Arlan yang ditangkap akibat perampokan toke kopi di Pagaralam, Agus Sujarno perampokan toke karet di Desa Gelumbang Muara Enim dan tersangka Tamam ditangkap kasus perampokan toke sapi. Satu lagi tersangka Makmum kami tangkap bersembunyi di Desa Pelangki OKU Selatan, sisa dua DPO atas nama Argentina dan Saibi yang akan terus kami kejar,” tegas Kapolres lagi.
Dengan eksekutor berbeda-beda dari 5 kasus perampokan yang tercatat itu, nama Elwani muncul sebagai koordinator atau dalang dari semua perampokan. Ia yang tercatat sebagai ketua Forum Kepala Desa di Kecamatan Semendawai Timur itu bahkan mengajak dua adik kandungnya dan sepupunya untuk beraksi dalam aksi perampokan keji yang tak segan-segan membunuh korbannya itu.
Dua tersangka lain yakni Makmum (47) dan Geptal (28) yang turut dihadirkan dalam konferensi pers sore tadi nampak tak bisa menyembunyikan rasa sakit akibat peluru yang bersarang di kaki mereka.
Tersangka Geptal diringkus di Bekasi Selatan, sedangkan Makmum diringkus saat bersembunyi di kebun kopi yang ia kelola di Pelangki Kabupaten OKU Selatan.
Kapolres menambahkan barang bukti yang didapatkan antara lain uang sebesar Rp 56 juta yang masuk ke rekening Elwani pada 2016 yang diakui merupakan uang hasil penjualan emas dari korban H Bustan. Dan satu unit mobil Toyota Fortuner yang diduga merupakan alat bantu dalam Elwani dan komplotannya mencairkan uang hasil rampokan.
“Diduga komplotan ini telah merampok uang kurang lebih Rp 2 miliar lebih dari para korbannya terhadap ungkapan kasus ini didapatkan serta terlaksana berkat back-up Satuan Jatanras Polda Sumsel.’’Pungkasnya
(Jhon)
EDitor: Adi