Gubernur Sumsel Herman Deru (tengah) Didampingi Bupati Muara Enim Ahmad (kedua dari kanan) Yani Melaunching Colorful Muaraenim Festival 2019Muaraenim Festival 2019

Divianews.com | Palembang – Usai menghadiri HUT Kabupaten OKU Selatan, Rabu (30/1) pagi Gubernur Sumsel Herman Deru melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Muaraenim. Di Bumi Serasan Sekundang ini Herman Deru hadir dalam rangka melaunching Colorful Muaraenim Festival 2019 bersamaan dengan Pesona Curug Tenang dan Durian Festival 2019 di kawasan objek wisata Air Terjun Curug Tenang (Bedegung).

Saat memberikan sambutannya Herman Deru mengaku sangat berterimakasih dengan suguhan kemeriahan acara yang diberikan. Menurutnya kemasan acara festival durian yang diintegrasikan dengan objek wisata seperti air terjun dan goa putri patut dicontoh daerah lainnya agar potensi wisata di tiap-tiap daerah di Sumsel ikut bergairah.
Kreatifitas yang dilakukan kepala daerah ini lanjut Deru patut mendapat apresiasi karena bukan kali ini saja Muaraenim menggelar festival yang menyedot perhatian masyarakat dan pengunjung wisata.  Beberapa waktu sebelumnya Kabupaten ini juga menggelar acara serupa yakni Festival Lemang hingga mendapatkan Rekor Muri. Meski sederhana, ide tersebut menurutnya penting diteladani karena filosofi pembuatan lemang sangat tinggi untuk mempererat kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
” Sebagai Gubernur saya bangga karena apa yang dilakukan Bupati ini begitu kreatif. Sebelum ini di Muaraenim juga ada Festival Lemang dan dapat Muri. Kita bukan semata-mata lihat lemangnya tapi bagaimana pemimpin daerah ini bisa melibatkan masyarakat merasa memiliki kearifan lokal ini. Kreatifitas ini harus menukar ke kabupaten lain,’ jelas Deru.
Atas dasar itu pula, Pemprov Sumsel lanjut Herman Deru akan terus memberikan motivasi terhadap kreasi apapun yang dilakukan kepala daerah di Sumsel. Kreasi itu terbatas pada bidang pariwisata saja tapi bisa juga berbentuk program-peogram yang membantu rakyat. Misalnya Pemkab menyediakan kartu berobat gratis bagi masyarakat atau santunan kematian bagi warga yag terkena musibah.
“Program-Program seperti ini sangat membantu masyarakat. Bagus sekali ide nya Muaraenim ini dan banyak. Mereka lincah dan aktif memberikan layanan kepada masyarakat. Ini tentu akan terus kita dorong termasuk melibatkan pelaku usaha, BUMN, BUMD nya,” jelas Deru.
Bukan hanya membuat Muaraenim semakin dikenal, banyaknya agenda seperti ini diakuinya dapat juga mendorong semangat petani-petani lokal seperti petani durian atau juga rambutan dan lainnya. Untuk itu dia berharap betul festival seperti ini harus berkeseinambungan.
“Jangan hanya tanaman lokal yang dipertahankan tapi seni budaya dan kearifan lokal lainnya juga supaya tidak punah diterjang arus budaya asing. Ini tugas pemimpin daerah mengamankan aset-aset berharga ini. Semua Kabupaten bisa asal ada kemauan,” lanjutnya.
Sementara itu terkait destinasi wisata air terjun Bedegung ini lanjut Herman Deru diakuinya memang sudah sangat terkenal. Namun dalam beberapa diskusi, masih ada sejumlah hal yang mesti dilengkapi agar destinasi andalan Muaraenim ini semakin booming dan diminati. Seperti misalnya akses ke lokasi, tempat makan yang terintegrasi dan penginapan bagi pengunjung. Termasuk juga peran medsos dan Humas untuk ikut menginformasikan kemeriahan festival tersebut.
“Kalau saya lebih setuju home stay, jadi masyarakat benar-benar dilibatkan,” ujarnya didampingi Ketua TP PKK Sumsel Febrita Lustia Deru.
Selain membahas soal potensi pariwisata, HD sempat mengemukakan beberapa persoalan terkait brand sejumlah produk-produk asli Sumsel seperti Kopi. Menurutnya untuk menciptakan brand kopi terkenal dari 23.000 hektare lahan di Sumsel perlu disatukan dalam satu wadah dengan nama khusus.
“Kebun kopi kita ini terbesar ke-3 di dunia tapi kenapa tidak terkenal, karena bergerak sendiri-sendiri. Harusnya kita sepakati saja Kopo Sriwijaya, Cuma itu cara minumnya boleh dikreasikan sendiri-sendiri seperti Kopi Semendo, Pagaralam, Empat Lawang dan lainnya,” tambah mantan Bupati OKU Timur dua periode tersebut.
Masih dalam acara tersebut, Gubernur Sumsel itu juga meyakini dengan agenda-agenda serupa  Kabupaten Muaraenim dan lainnya dapat membantu  Pemprov menurunkan angka kemiskinan. Pasalnya kegiatan semacam ini efektif mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat kecil yang berujung pada peningkatan daya beli masyarakat
“Stimulan lain juga akan saya berikan berupa ambulan motor di seluruh kabupaten dan kota. Dengan layanan kesehatan gratis, seeta menggalakkan sektor usaha kecil bersama-sama kita menekan angka kemiskinan di Sumsel. Dengan ini mudah-mudahan program penurunan kemiskinan Sumsel satu digit bisa terwujud bekerjasama dengan Bupati, Walikota sampai desa,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Muaraenim Ahmad Yani  dalam sambutannya menjelaskan bahwa selain tambang dirinya juga ingin menggali sektor unggulan lainnya Muaraenim2 yakni peternakan, perikanan dan pariwisata.
Berbagai potensi ini menurutnya dapat dimaksimalkan dengan mensinergikan ekonomi kreatif dengan pariwisata. Caranya menggandeng berbagai usaha kreatif untuk menarik minat pendatang yang bermuara pada peningkatan PAD.
“Saat ini ekonomi kreatif punya nilai tambah yang langsung bisa dirasakan masyarakat. Banyak yang bisa kita jual misalnya konsep wisata batubara, atau agrowisata agropolitan yang dipadukan dengan pariwsaiata dan perkebunan.
“Ini sangat sayang jika tidak bisa dikelola utk mengangkat pendapatan masyarakat,” jelasnya.
Untuk tahun 2019 ini lanjut Ahmad Yani, dalam Colorful Muaraenim Festival 29 sedikitnya ada 25 agenda yang mereka siapkan. Berbagai festival.akan digelar berbasis potensi lokal dan kekhasan muaraenim.  Melalui Colorful Muarenim ini ia jiga mengharapkan Muaraenim dapat menjadi Kabupaten yang lebih atraktif menyuguhkan potensi daerah yang jadi unggulan  destinasi.
“Hari ini kami mulai, kami akan mempopulerkan durian berikut penganan olahannya sebagai ciri khas dari Bumi Serasan Sekundang,” jelasnya.
Tak hanya festival makan durian sepuasnya, launching itu juga dimeriahkan dengan ragam kegiatan lain seperti Lomba mewarnai Durian tingkat SD, lomba menggambar durian tingkat SMP dan SMa serta lomba memasak durian dan penganan olahan durian.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut yakni Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia Deru, Wakil Ketua TP PKK Sumsel, Hj Fauziah Mawardi Yahya, Bupati Muara Enim Ahmad Yani, Wakil Bupati Muara Enim Juarsah, Bupati OKU Kuryana Aziz, Bupati OI Ilyas Pandji, Mantan Bupati Muaraenim Muzzakir Sai Sohar dan sejumlah pejabat OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.
Usai memberikan sambutan, Gubernur didampingi Bupati Ahmad Yani menyempatkan diri mengunjungi stand lomba memasak dan mencicipi aneka penganan olahan durian.  Gubernur bahkan ikit menikmati durian tembaga yang telah di sediakan panitia. Sebelumnya Gubernur beserta rombongan juga sempat mampir ke destinasi wisata Goa Putri sebelum menuju lokasi launching Colorful Muaraenim Festival 2019.
Selain melaunching Colorful Muaraenim Festival 2019, pada acara tersebut juga dikakukan launching Festival Pertama (Pesona Curig Tenang Durian Festival), launching Universal Health Coverage (UHC)Kab Muaraenim Berobat Murah dan Gratis, launching Public Service Center (PSC) Kabupatrn Muaraenim, Launching Majalah Derap PKK, Penandatanganan Komitmen 100%Caoaian Program Indonesia Sehat (PIS PK) Kab Muaraenim 2019, Penyerahan penghargaan Sekolah Adiwiyata. (dva)